Sunday, August 21, 2011

. reflection .

When you break a glass, you will still see the cracks even though you've put it back together and It also happens when you hurt somebody." ~dania

***

Sungguhlah ku tak dapat berbohong pada diriku sendiri..
Aku begitu iri kepada mereka yang dengan mudahnya menjadi suatu kesatuan..
Aku iri kepada mereka yang nyaris sempurna tiada cela..
Aku iri kepada mereka yang sangat bersahabat kepada kebahagiaan..
Aku iri kepada mereka yang dapat dengan tulusnya menyunggingkan senyum indah di wajah mereka..
Sungguh aku iri..
Aku berkaca melihat bayangan diriku di depan cermin..
Menatap wajah banyak cela ini di depan cermin..
Aku tak tahu siapa diriku sebenarnya..
Terlalu banyak bayangan yang ada di depan cermin itu..
Bayangan-bayangan yang tak kusadari sebetulnya memang ada di dalam diriku..
Bayangan itu kadang tampak semu, kadang tampak jelas..
Aku gamang..
Seringkali bertanya, siapa bayangan itu?
Apakah itu aku?
Aku pejamkan kedua mataku hanya untuk berharap agar bayangan-bayangan itu menghilang..
Tapi.. ketika kubuka kedua mataku, bayangan itu tidak juga hilang..
Kembali kupejamkan kedua bola mataku..
Perlahan-lahan kembali jua kubuka mataku, ah.. ternyata bayangan itu tak juga hilang..
Kusesali bayangan yang kulihat di dalam cermin itu..
Ingin sekali rasanya kupecahkan cermin itu agar tak kulihat bayangan itu..
Ingin rasanya kulihat bayangan itu seperti apa yang kuinginkan..
Bukan.. bukan karena ku tak bersyukur..
Aku juga tahu, berapa kalipun kulihat cermin itu, pastilah bayangan itu yang akan muncul, bukan bayangan lain..
Yang kusesali adalah, aku tahu, akulah yang membuat bayangan itu..
Bayangan yang tampak tak ada bentuk yang jelas itu..
Jauh di dalam lubuk hatiku, dengan segenap keegoisanku, aku dapat mengganti bentuk bayangan itu..
Tapi, hatiku yang lain melarangnya..
Melarang aku untuk mengubah bentuk bayangan itu..
Hatiku itu tahu, hatiku itu hanya menjaga agar hati hati yang lain selain hatiku agar tidak menangis..
Hati yang lain inilah yang menjadi pertimbangan agar aku melukis bayangan itu, bayangan yang tidak kusukai..
Ada pula hati yang lain yang pada awalnya memaksa aku untuk membentuk bayangan itu..
Pun hati ini tahu benar apa niat hati itu memaksa aku membentuk bayangan itu..
Hati yang penuh dengan keegoisannya, ketamakannya, kepamrihannya memaksa hati-hati yang lain agar mengikuti kemauannya..
Ya.. aku mungkin memang bodoh dan menejerumuskan diriku sendiri mengikuti apa kemauannya..
Tapi.. aku cukup pintar untuk tidak menyakiti hati yang lainnya, tak seperti hatinya..
Aku berulang kali mengorbankan untuk membuat begitu banyak bayangan-bayangan yang semu, yang sangat kubenci agar hati yang suci itu tidak merasakan kepedihan yang aku rasakan..
Hati yang egois itu telah benar-benar menghancurkan hati lain yang begitu kucintai ini..
Entah sudah berapa kali, hati egois itu membuat hati lain yang kucintai ini menangis..
Entah sudah dalam tangisan berapa juta doa yang tulus hati lain yang suci itu panjatkan untuk hati egois itu..
Hah.. Sungguh, sungguh saat ini ku benar-benar tak dapat menjelaskan betapa aku iri pada semua yang menjadi satu kesatuan..
Lihatlah aku, tak pernah aku bayangkan aku akan menjadi seperti ini..
Tak pernah kubayangkan aku tidak bisa menjadi satu kesatuan yang utuh..

Ya Tuhan..
Pintaku tak banyak..
Aku hanya ingin menjadi satu kesatuan..
Aku hanya ingin menghentikan diriku untuk membuat lebih banyak lagi bayangan semu..
Aku tidak pernah menginginkan kehidupan yang nyaris sempurna tanpa cela..
Aku hanya ingin menjadi aku, menjadi satu bayangan saja ketika aku melihat cermin..
Ah.. apa mungkin aku salah?
apa mungkin memang aku meminta terlalu banyak..
tapi.. salahkah aku ketika aku menginginkan kebahagian untuk hati yang mencintaiku ini?
Tuhan..
Dapatkah kau mengirimkan hati lain yang dapat menggantikan hati yang egois, yang sudah tak menginginkan aku ini?
Tuhan..
Tolong aku untuk menyadarkannya Tuhan, menyadarkan ia, menyadarkan kalau banyak hati lainnya yang hancur akibat perbuatannya?
Oh Tuhan..
Mungkinkah aku dapat merasakan hidup yang nyaris tanpa cela itu suatu saat Tuhan?
Oh sungguh, tapi aku tetap bersyukur atas apa yang telah Engkau berikan..
Aku yakin Kau melakukan ini karena Kau menyayangiku..


***


Really i dont know what i feel now.. I want to run and run away from this.. Or at least i wanna hide.. I really wish someone cud know what's inside my heart without i have to tell it before, but only God can do it..
But please, i want someone to tell me that everything's gonna be okay, someone who hug me and tell me, he/she's here with me through this even they dont know what i've been through.. Oh God...


°º☆★

☺ MY T W I T T E R ☺

No comments:

Post a Comment

do leave comments dear...
i'll catch u back as pretty soon as possible
ur comment is my pleasuree :)